Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara - Sebuah kejadian yang memilukan terjadi di Desa Watumotaha, Pegunungan, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Dua balita yang berusia 3 tahun dan 1 tahun meninggal dunia akibat terbakar di dalam rumah mereka. Kejadian ini terjadi saat ibu mereka, Santeriani (21 tahun), meninggalkan mereka sebentar untuk membeli sembako ke warung terdekat.
Pukul 10:20 WITA, Slamet Ridwan (26 tahun) yang merupakan pemilik rumah sedang tidak berada di rumah saat peristiwa tragis ini terjadi. Santeriani sedang sibuk memasak di dapur karena kekurangan bahan makanan untuk sarapan. Dalam keadaan terdesak, ia memutuskan pergi ke warung, meninggalkan kedua balitanya yang sedang tertidur di rumah.
Namun, saat Santeriani kembali dari warung dengan membawa sembako, ia disambut oleh pemandangan yang mengerikan. Rumahnya sudah dilalap api. Kepanikan segera melanda Santeriani saat menyadari bahwa kedua anaknya masih berada di dalam rumah yang terbakar. Dengan upaya terakhir, ia berusaha menyelamatkan anak-anaknya, namun sayangnya, usahanya terlambat. Ketika Santeriani berteriak meminta bantuan tetangga untuk memadamkan api, petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi tidak dapat melakukan banyak hal karena rumah tersebut berada di daerah pegunungan.
Dua balita yang tidak beruntung itu akhirnya meninggal dunia di dalam kebakaran tersebut. Santeriani yang tengah diliputi duka merencanakan pemakaman kedua anaknya di kampung halaman suaminya di Bone, Sulawesi Selatan. Jenazah kedua balita tersebut akan dibawa ke sana untuk dikebumikan dengan penghormatan terakhir.
Pihak kepolisian setempat telah memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran ini. Saat ini, belum ada informasi yang jelas mengenai penyebab terjadinya kebakaran dan apakah ada tindakan hukum yang akan diambil terhadap Slamet Ridwan, pemilik rumah. Kejadian tragis ini telah menarik perhatian masyarakat setempat, sambil memberikan peringatan penting bagi semua orang untuk selalu berhati-hati dan memastikan keselamatan anak-anak ketika meninggalkan mereka sendirian di rumah.Sementara itu, situasi semakin rumit karena petugas pemadam kebakaran tidak dapat melakukan tindakan penyelamatan yang memadai di daerah pegunungan tersebut. Hal ini menyoroti pentingnya upaya perbaikan infrastruktur dan aksesibilitas pemadam kebakaran di wilayah pedesaan, guna mencegah tragedi serupa di masa depan. Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan menjaga keamanan anak-anak kita.
Editor : Anjas Asmara S.Kom
Social Icons